![]() |
Meriam Bekas Peninggalan Belanda Yang di Jadikan Koleksi Galeri Museum Banjarmasin |
JELAJAH KALIMANTAN , Banjarmasin - Kalau kita bertanya kepada seseorang anak muda di Banjarmasin "tau ga Mesjid Sabilal Muhtaddin Banjarmasin ?" , mungkin banyak yang tau namun kalau di tanya" tau ga Port Tatas atau Benteng Tatas ? " mungkin generasi anak sekarang kurang familiar atau bahkan tidak tahu apa itu, Port tatas atau benteng Tatas , adalah sebuah sejarah sebelum terbentuknya mesjid Sabilal Muhtaddin
Mari kita mulai pembahasan tentang mesjid Sabilal Muhtaddin terlebih dahulu , Mesjid Sabillal Muhtaddin adalah sebuah mesjid yang berada di tengah Kota Banjarmasin dan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin ini adalah mesjid kebanggan warga Banjarmasin , mesjid ini selain menjadi sarana peribadahan juga menjadi pusat syiar islam. Mesjid ini diberi nama Sabillal Muhtaddin sebagai bentuk penghormatan terhadap ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al - Banjari yang mana mesjid ini diambil dari nama kitab beliau berjudul Sabilal Muhtadin Lit Tafaqquh Fi Amrid - Din ( Jalan Bagi Orang - Orang Yang Mendapat Petunjuk Untuk Mendalami Urusan Urusan Agama).
Dan sebelum pembangunan mesjid ini dulunya kawasan ini adalah sebuah benteng pertahanan milik Hindia Belanda , Port Tatas atau Benteng Tatas, dan benteng tatas sendiri adalah sbuah bangunan yang didirikan oleh VOC pada awal abad ke -17 sebagai strategi pertahanan dan penguasaan perdagangan di Kalimantan Selatan , Pulau Tatas saat itu dipilih karena posisisnya yang stategis di persimpangan Sungai Martapura dan Sungai Kuin dan menjadikan nya sebagai pusat aktivitas ekonomi dan militer, Benteng ini berbentuk pentagon dengan bastion setiap sudutnya , yang befungsi untuk memperkuat pertahanan nya
kemudian setelah kemerdekaan Indonesia , benteng Tatas ini tidak lagi digunakan sbegai benteng militer , dan pada tahun 1974 benteng ini kemudian dipilih sebagai pembangunan mesjid dan jadilah mesjid Raya Sabilal Muhtaddin yang menjadi mesjid kebanggan warga Kalimantan Selatan khusunya Banjarmasin
Pada tahun 8 agustus 2016 di temukan sebuah meriam kuno saat pembangunan proyek Jalan Sudirman di depan Mesjid Raya ini , meriam itupun diperkirakan buatan Carron Company , Skotlandia , pada tahun 1787 dan di datangkan oleh VOC untuk memperkuat pertahanan Benteng Tatas,
Setelah penemuan meriam tersebut disimpan di halaman Balai Kota Banjarmasin kemudian pada tahun 2018 pemerintah Kota Banjarmasin membuat dan meresmikan replika meriam tersebut di samping Patung Maskot Bekantan di Jalan Priere Tandean , namun belum dipastikan apakah meriam yang ada di Museum Banjarmasin yang saya lihat ini adalah sebuah replika atau memang meriam asli , karena saya tidak sempat bertanya.
Penutup dari tulisan ini , Benteng Tatas adalah bagian dari integral dan sejarah Banjarmasin dan Kalimantan Selatan , tranformasinya dari sebuah benteng menjadi mesjid mencerminkan dinamika sejarah dan budaya daerah ini , pelestarian situs sejarah terkait Benteng Tatas ini penting untuk terus dijaga , baik itu sebagai warisan budaya , pelajaran sejarah maupun untuk ilmu baru untuk generasi mendatang
Salam Penulis
Khairunnisa
0 Komentar