JELAJAH KALIMANTAN , Banjarmasin - Jadi sebelumnya saya pernah melihat sebuah artikel di Museum Banjarmasin , disitu ditulis Jalan S. Parman sekarang itu dulunya adalah jalan darat pertama di Banjarmasin , dan pasti sebagai penyuka sejarah saya langsung meriset dan mencari tau dan benar saja ternyata jalan S.Parman yang saya lewati hari demi hari memiliki sejarah nya tersendiri
Bagi warga Banjarmasin , mungkin sudah tidak asing lagi dan bahkan mungkin sudah tiap hari melewati Jalan S. Parman . Panjang Jalan ini sekitar 1,35 Kilometer. Pada jalan ini terletak beberapa bangunan utama di Kota Banjarmasin seperti Kantor Polda , Kantor Kemendikbud Banjarmasin
Letak Jalan S. Parman ini dimulai dari Bundaran Jalan Suprapro dan AS Musyaffa hingga jalan Brigjen H. Hasan Basry yang dipisahkan Sungai Kuin / Pangeran , Jalan Pangeran memiliki catatan sejarah panjang , pada masa Hindia Belanda , jalan ini bernama Millitaire Weg atau Jalan Militer. Pada masa kemerdekaan berubah nama menjadi Jalan Kalimantan hingga berakhir menjadi Jalan S.Parman
Pada tahun 1898 , Jalan ini masih dipenuhi pepohonan rindang dan 121 tahun kemudian berubah menjadi deretan toko , kantor pemerintah hingga rumah ibadah.
Jadi menurut riset yang saya dapatkan di berbagai sumber di internet bahwa Kota Banjarmasin baru mengenal infrastruktur modern mendekati tahun 1900 , jadi pada masa kesultanan Kota Banjarmasin baru mengenal moderenisasi pada tahun 1898, di tahun itulah baru dimulai nya pembangunan tengah kota yang sekarang kita kenal kawasan Nol Kilometer atau wilayah Benteng Tatas ( Mesjid Sabilal Muhtaddin Sekarang )
Dan di tahun itulah Kota Banjarmasin mulai mengenal transisi dari yang awalnya sungai menjadi daratan , jadi dahulu kala suku Banjar sangat identik dengan ativitas sungai nya , mulai dari mandi , memasak , transaksi jual beli , dan aktivitas lainnya menggunakan jukung atau perahu. Dan memasuki tahun 1919 budaya eropa perlahan masuk ditandai dengan didirikan nya jembatan pertama menggunakan ulin yang sekarang dikenal jembatan Dewi dan peralihan dari sungai ke daratan
pada tahun 1920 budaya eropa mulai berkembang seiring panjang nya pembangunan jalan darat , mobil mulai diperkenalkan di Banjarmasin namun mobil hanya digunakan sebagai operasionalnya Kolonial Belanda.
Vlog perjalanan nya sudah saya sematkan dibawah ini , terima kasih sudah menonton dan jangan lupa follow
Salam Penulis
Khairunnisa
0 Komentar