JELAJAH KALIMANTAN , Banjarmasin - Sebelum kita membahas tentang Patih Masih dan Khatib Dayan ada baiknya kita telusuri asal usul kerajaan sebelum masuknya Islam Di Kalimantan , khususnya Banjarmasin
Asal Usul Sultan Suriansyah
Kesultanan Banjar berdiri pada tahun 1526 dengan Sultan pertama yang bergelar Sultan Suriansyah ada juga yang menyebutnya Sultan Suryanullah ,sebelum terdapat kesultanan Banjar di Kalimantan Selatan telah berdiri sebuah kerajaan Hindu yang bernama Kerajaan Daha
Kerjaan Daha ketika itu dipimpin oleh Maharaja Sukarama , Maharaja Sukarama memiliki 4 anak , 3 laki laki 1 orang anak perempuan , merasa hari hari nya akan berakhir Maharaja sukarama menuliskan surat wasiat menujuk cucunya yaitu Pangeran samudera putra dari putri galuh sebagai penerus tahta
Karena usia pangeran samudera yang masih kecil ,tahta untuk sementara akan diwakilkan kepada Pangeran Mangkubumi hingga Pangeran Samudera cukup dewasa untuk menerima tahta. Ketika Maharaja Sukarama wafat sesuai dengan wasiatnya maka Mangkubumi menduduki tahta
Wasiat dari mendiang Maharaja Sukarama ternyata menimbulkan konflik di keluarga istana, Pangeran Mangkubumi dibunuh oleh seorang abdi istana suruhan pangeran tumenggung , tahta kerajaan kemudian dipegang oleh Pangeran Tumenggung.
Hingga beberapa tahun kemudian Pangeran Samudera yang merasa dirinya terancam segera menyingkir dari istana demi menyelamatkan diri , disebuah perairan yang bernama muara banjar Pangeran Samudera menyamar sebagai nelayan
Beberapa lamanya sebagai nelayan akhirnya ada yang mengenali pangeran samudera ,orang tersebut bernama Patih Masih penguasa di daerah pelabuhan banjar. Patih Masih adalah seorang penguasa pelabuhan dan banyak terhubung dengan para pedagang Arab , Gujarat dan Demak
Hubungan yang erat dengan beberapa Kesultanan itu membuat Patih Masih memeluk agama islam , Patih Masih yang merasa enggan membayar upeti ke Pangeran Tumenggung menawari Pangeran Samudera menjadi pemimpin di wilayah pelabuhan Banjar
Tidak lama kemudian Pangeran Samudera pun dilantik menjadi pemimpin di wilayah pelabuhan Banjar ,Patih Masih sangat mengerti bahwa pangeran lah yang seharusnya mewarisi tahta Kerajaan Daha sebagaimana wasiat mendiang Maharaja Sukarama
Pangeran Samudera ternyata sangat cakap dalam kepemimpinan nya, Pelabuhan Banjar pun semakin berkembang pesat sebagai pusat perdagangan Internasiaonal di Kalimantan bagian selatan ,Patih Masih berhasil meyakinkan pangeran Samudera untuk menuntut hak nya sebagai Raja Daha
Dengan bantuan Patih masih Pangeran Samudera pun berhasil menghimpun kekuatan , pertempuran pasukan Pangeran Samudera melawan pasukan Daha berlangsung sengit hingga beberapa bulan belum bisa dipastikan siapa pemenangnya.
Melihat situasi pertempuran yang berjalan alot Patih Masih menyarankan kepada pangeran samudera untuk meminta bantuan kepada Kesultanan Demak , Patih Masih memiliki hubungan yang baik dengan Kesultanan Demak ,Pangeran Samudera pun meminta bantuan Demak Sultan Trenggono penguasa Demak kala itu menyanggupi bantuan militer dengan syarat Pangeran Samudera dan seluruh rakyat nya masuk islam
Setelah berhasil memenangkan perang pangeran samudera menerima syarat itu , bala bantuan dari Demak pun berangkat ke Banjar tercatat ada 1000 prajurit dan seorang Khatib yang di kirim Sultan Trenggono. Setekah berhasil memenangkan perang Pangeran Samudera beserta kerabat serta seluruh rakyat Banjar masuk islam
Kerajaan Daha diubah nama nya menjadi Kesultanan Banjar , Pangeran Samudera memimpin Kesultanan Banjar dengan gelar Sultan Suryanullah atau lebih dikenal dengan nama Sultan Suriansyah.
Jadi kalau kita tarik benang merah nya maka dapat disimpulkan agama Islam bisa masuk ke Kesultanan Banjar ada peran Patih Masih dan Khatib Dayan disini , Patih Masih sebagai orang yang menyarankan bantuan dari Demak ,dan Khatib Dayan sang ulama yang menyebarkan Islam di Kerajaan Banjar jaman dulu dan itulah kenapa jasa kedua orang ini sangat besar. Sampai dengan sekarang baik Sultan Suriansyah dan Khatib dayan di komplek pemakaman beliau selalu ramai dikunjungi para pejiarah , hampir tiap hari tanpa jeda makam beliau selalu dikunjungi dari pagi sampai sore bahkan malam hari
Namun untuk Patih Masih saya kurang tau karena di Kompek Pemakaman yang ada di Jalan Kuin tidak ditemui nama Patih Masih disana ( kalau salah mohon koreksi ) , inilah sejarah singkat dari Sultan , Patih Masih , Khatib Dayan dan masuknya Agama Islam di Kalimantan Selatan.
Terima kasih dan jangan lupa follow
Salam Penulis
Khairunnisa
0 Komentar