JELAJAH KALIMANTAN, Banjarmasin - Mari Kita Menulusuri jejaknya , menyikap tabir waktu , dan menyelami legenda yang terpatri dalam tanah Kalimantan yang agung. Inilah awal mula perjalanan seorang raja - raja yang tak hanya memerintah dengan pedang , tapi juga dengan kebijaksanaan yang diwariskan leluhur

Setelah melakukan riset awal saya akhirnya mencoba merunutkan awal perjalanan ini akan dImulai dari mana , setelah saya berkunjung ke Museum Banjarmasin sebelumnya saya akhirnya sadar titik temu nya dimana , dan dari sinilah semua nya harus di awali , kurang sopan rasanya kalau memulai penjelajahan sebuah kota tanpa tau siapa pendiri nya , dan ada fakta yang tidak banyak orang mengetahui bahwa Banjarmasin ini dulunya adalah sebuah kerajaan dan semuanya di mulai dari Seorang Pangeran Samudera atau yang lebih dikenal dengan Sultan Suriansyah

Asal Usul Sultan Suriansyah Pendiri Kesultanan Banjar ( dikutip dari website kesultananbanjar.or.id )

Nama Asli Sultan Suriansyah

Nama asli Sultan Suriansyah adalah Raga Samudra, ada pula yang menyebutnya Raden Samudra atau Pengeran Samudera . Ayahnya bernama Raden Mantri Alu, Ibunya bernama Putri Galuh Baranakan (ada yang menyebutnya Putri Intan Sari), Sukarama adalah Raja Banjar Hindu ke-5 (Negara Dipa dan Negara Daha).

Maharaja Sukarama Raja Negara Daha

Sang Kakek Maharaja Sukarama memiliki empat orang anak laki-laki dan satu anak perempuan. Keempat anak laki-laki adalah Raden Paksa, Raden Panjang, Raden Bali dan Raden Mambang, yang setelah dewasa bergelar Pangeran Mangkubumi, Pangeran Tumenggung, Pangeran Bagalung dan Pangeran Jayadewa. Sedangkan anak perempuan bernama Putri Galuh Intan Sari. Putri Galuh kawin dengan anak dari Pangeran Bengawan yang bernama Mantri Jaya, dan dari perkawinan ini lahirlah Pangeran Samudra.

Pangeran Samudera yang diberi wasiat oleh Sang Kakek Maharaja Sukarama untuk menggantikannya kelak. Wasiat ini jelas mengecewakan para pangeran, karena mereka sama-sama ingin menjadi raja.


Maharaja Sukarama Wafat

Setelah Maharaja Sukarama wafat terjadi kegaduhan internal di istana kerajaan. Banyak tragedi perebutan kekuasan di masing - masing pangeran , sampai ada yang saling membunuh satu sama lain


Pangeran Samudera Dalam Bahaya

Karena keadaan ini maka keselamatan Pangeran Samudra berada dalam bahaya. Arya Taranggana, putra Tumenggung Arya Megatsari yang menjadi Patih Negara Daha membaca gelagat tidak baik di lingkungan istana. Arya Taranggana berusaha menyelamatkan Pangeran Samudra, dengan menyuruhnya meninggalkan istana. Pangeran Samudra kecil dihanyutkan di sungai Nagara yang bermuara ke Banjarmasin.

Lantas, Pangeran Samudra sudah menjadi orang buangan atau pelarian sejak berusia tujuh tahun, Pangeran Samudra dalam pelariannya dipelihara dan sempat dijadikan anak angkat oleh Patih Darta Suta, seorang tokoh masyarakat Bakumpai.


Pangeran Samudera Bersembunyi

Raden Samudra menyembunyikan diri di daerah Muara Barito, di Muara Bahan bernama Balandean,


Patih Masih Mengetahui Identitas Asli Pangeran Samudera

Dalam pelarian dan penyamarannya yang penuh kesederhanaan, tidak seorang pun yang mengetahui bahwa ia seorang keturunan raja. Akhirnya penguasa di Kuin yaitu Patih Masih berbelas kasih mengangkatnya sebagai anak angkat dan memelihara sebagaimana anak kandungnya sendiri sampai dewasa. Semula ia enggan mengaku keturunan bangsawan, tetapi setelah dibujuk barulah ia mengakuinya, sekaligus mengisahkan nasib yang menimpanya yang berada dalam ancaman pembunuhan oleh pamannya Pangeran Tumenggung. Setelah mengetahui silsilah dan nasib anak tersebut para tokoh dan penguasa di Banjarmasin bersepakat untuk mengangkatnya sebagai raja di Banjarmasin.

inilah profil singkat beliau dan sebagai warga kalimantan khususnya Banjarmasin sangat bangga mempunyai raja yang arif dan bijaksana dan menjadikan Banjarmasin menjadi kota yang makmur sampai dengan sekarang


Salam Penulis
Khairunnisa