JELAJAH KALIMANTAN,Banjarmasin - Rumah adat Khas Kalimantan masih menjadi topik yang saya angkat sampai dengan tulisan ini , memang karena ini masih dalam edisi hunting rumah adat yang saya lakukan. Setelah melakukan riset mendalam saya baru pahami bahwa pantas saja saya tidak menemukan rumah kesultanan satupun bahkan di kawasan Kesultanan Banjar yang ada di Jalan Pangeran ,Kuin, dan Alalak Selatan dan ternyata fakta sejarah menulisnya dalam banyak artikel di internet
Jadi dahulu ratusan tahun yang lalu rumah - rumah adat Khas Kesulanan Banjar ini masih banyak dan masih berdiri , namun semenjak masuk nya Belanda dan menginvasi kawasan Kesultanan dan menjadi kan Banjarmasin sebagai kota jajahan , Kesultanan kemudian dihapuskan dan secara pasti bangunan yang bertema kesultanan pun tidak lagi dibangun
Mari kita perdalam risetnya, Kesultanan Banjar ini berdiri pada 24 September 1526 dan didirikan oleh Raden Samudera atau yang bergelar Sultan Suriansyah , seorang Keturunan Raja dari Negara Daha , Beliau mendirikan kerjaan dengan berpusat di Daerah Bandarmasih yang kini diberi nama Banjarmasin , Kesultanan Banjar mencapai puncak kejayaan pada masa Mustain Billah dan penerusnya , wilayah nya kekuasaannya pun sangat luas meliputi sebagian besar Kalimantan Selatan , Kalimantan Tengah bahkan sampai ke sebagian Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat
Dahulunya Banjar dikenal sebagai penghasil lada , emas , rotan dan kayu ulin yang sangat dicari oleh bangsa asing seperti Portugis , Belanda dan Inggris. Sejak jaman dahulu Pelabuhan Banjar sudah menjadi pusat perdagangan internasional
Dan oleh perebutan takhta antar Pangeran lah terjadi konflik di keluarga kerajaan yang mengakibatkan stabilitas politik terganggu , saat itu Belanda sudah masuk ke Banjarmasin dengan niatan berdagang dan tujuan mereka memang untuk berdagang awalnya. Perebutan tahta terjadi setelah wafatnya Sultan Adam di tahun 1857 dan munculan konflik antara Pangeran Hidayatullah dan Pangeran Tamjidillah
Belanda ikut campur di ranah kesultanan Banjar , Belanda mendukung Tamjidillah yang notabene nya adalah Pangeran yang tidak disukai rakyat , dan dari sinilah muncul perlawanan terhadap Pangeran Tamjidillah yang mendapat dukungan penuh oleh Belanda , dan perang terjadi antara Rakyat Banjar yang dikomandani oleh Pangeran Antasari
Rakyat Banjar di bawah pimpinan Pangeran Antasari melakukan perlawanan besar terhadap Belanda namun sayang meski semangat juang tinggi, persenjataan tradisional kalah melawan senjata modern Belanda. kemudian Pada 11 Juni 1860, Belanda secara resmi menghapus Kesultanan Banjar dan menjadikannya wilayah Banjarmasin sebagai kota jajahan Hindia Belanda. Sultan Hidayatullah dibuang ke Cianjur, dan sistem kesultanan digantikan pemerintahan kolonial.
Dan inilah fakta sejarah yang miris , menjadikan Kota Banjarmasin yang kaya akan sejarah dan alamnya menjadi kan nya kota jajahan Belanda , dan itulah mengapa sangat sulit untuk menemukan rumah - rumah adat dengan ciri khas Kesultanan karena memang sudah dihapuskan nya oleh Belanda
Seperti biasa saya selalu mendokumentasi kan nya di channel youtube saya , dan saya sematkan dibawah ini , terima kasih sudah menonton dan terima kasih sudah datang di channel saya
Sehat selalu dan salam penulis
Khairunnisa
0 Komentar