JELAJAH KALIMANTAN , Banjarmasin - Sebuah relief tentang perjuangan , persenjataan yang minim dan sebuah monumen besar serta  tinggi di tengah kawasan ini ada sebuah artikel tertulis tentang sejarah tempat ini dan prasasti tertulis di dindingnya yang bertuliskan , Pahlawan 9 November 1945

1. Badran 
2 Badrun
3. Utuh 
4. Umar
5. Tarin 
6. Juma,in 
7. Sepa 
8. Dullah 
9. Pa'mar 

Itulah visual yang pertama kita lihat saat pertama menginjakan kaki di monumen bersejarah ini , entah sejak tempat ini berada namun dilihat dari tempatnya sepertinya ini baru saja mengalami perombakan atau revitalasi , jadi ini adalah kawasan monumen bersejarah Pahlawan 9 November 1945 , monumen perlawanan rakyat Banjar kepada Belanda yang tidak mau angkat kaki dan masih ingin menguasai bumi Kalimantan ini , padahal kalau kita hitung dari angka tanggal nya harus nya Belanda dan Jepang sudah tunduk semenjak di kumandangkan nya Proklamasi Indonesia yang menyatakan kemerdekaan Indonesia terjadap bentuk penjajahan apapun . 

Dan monumen inilah upaya pemerintah Kota Banjarmasin untuk terus menjadi bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang sudah merelakan nyawa mereka demi bangsa dan negara , dan melalui tuisan inilah saya akan menceritakan apa yang tertulis dalam sejarah yang terjadi pada 9 Nopember 1945 

Pada tanggal 17 Oktober 1945 Pucuk Pimpinan Badan Pemberontakan Rakyat Indonesia Kalimantan ( PRIK ), Bapak Mantan Bupati A.Ruslan beserta wakilnya Mantan Bupati H.Hadariyah M telah menemui Mantan Lurah Bapak H.M.Aini di Kampung Pengambangan untuk mengadakan perundingan / musyawarah . Adapun tujuan nya perundingan Musyawarah tersebut ialah mendapatkan persetujuan agar kampung Pengambangan untuk dijadikan sebagai Markas  pertahanan BPRIK 

Setelah hasil perundingan disetujui kedua belah pihak , maka kampung pengambangan dijadikann markas BPRIK maka tokoh - tokoh dan para pemuda beserta seluruh lapisan masyarakat dan sekitarnya menyambut baik maksud di atas dengan semangat dan jiwa pantang menyerah 

Pucuk Pimpinan Bapak A.Ruslan memerintahkan kepada bapak H.m. aini agar segera membentuk pasukan berani mati  ( fisabilillah ) , sektor Banjar Timur dengan Komandan sektor nya Sdr.Intjai dan wakilnya Aminuddin dan dibantu lagi oleh beberapa orang dan dibagi pula atas beberapa kelompok, dan kemudian menyerang markas Belanda yaitu Benteng Tatas 

Setelah beberapa nari kemudia pihak militer Belanda dengan persenjataan yang lebih lengkap menyerang kembali markas pertahanan BPRIK di kampung Pengambangan , banyak rumah - rumah yang di grebek serta ditembaki. Serangan Belanda ini dilakukan nya beruntun siang dan malam hari sehingga ada beberapa orang yang di tawan oleh Belanda dan adapula yang cacat tubuh nya ialah bapak Amir Tasin karena serangan Serdadu - Serdadu Belanda berkali - kali . Dan kemudian laskar BPRIK dipindahkan kelain tempat ada yang kesungai Lulut dan ada pula yang masuk kepedalaman Alam Roh bergabung dengan Markas Alri DIV.IV Malang Mujokarto 

Ada sembilan pejuang yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda ini pada hari Jumat , 09 November 1945 , dan nama mereka adalah yang sudah saya sebutkan diatas , dan perjuangan ini terus dilakukan dimana - mana dan akhirnya pada tanggal 27 September 1949 diresmikan menjadi Tentara Alvri DIV.IV Lambung Magkorat 

Untuk mengenang perjuangan tersebut dibangunlah Tugu di Jalan 9 November yang merupakan pendanda markas perjuangan , Demikian lah riwayat singkat / Sejarah berdirinya tugu 9 November 1945 di kampung Pengambangan 

Demikian lah catatan singkatnya semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari apa yang para leluhur kita perjuangkan dan menjaga tanah tercinah ini demi perjuangan mereka yang sampai rela mengorbankan nyawa demi tumpah darah tanah air kita tercinta , Tanah Air Indonesia 

Salam Penulis 
Khairunnisa